Menjemput Jodoh: Pacaran atau Ta'aruf
Sunday, 19 July 2020
Angel Lisandi,
Bidadari Surga,
Ijo Tomat,
Motivasi,
Motivasi Dari Syakir Daulay,
Syakir Daulay,
Zikri Daulay
syakirdaulay.com - Cinta salah satu kebutuhan manusia, dengan cinta, hidup seseorang akan lebih berwarna, bergairah. bahkan cinta bisa membuat seseorang menjadi semangat dalam menjalani hidup. Tanpa cinta, mungkin hidup akan terasa hampa. Seperti lagu hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga, bang Haji Rhoma Irama,. Pasti bacanya sambil nyanyi😁udah jangan dilanjutin nyanyinya mending lanjut baca nih artikel.
Cinta itu Anugrah. Cinta itu fitrah. Cinta itu suci. Termasuk cinta terhadap lawan jenis. Cinta terhadap lawan jenis itu wajar, tidak ada yang salah dengannya. Yang jadi permasalahannya adalah bagaimana cara kita menyikapi perasaan cinta itu?
Jatuh cinta itu gak salah. Yang salah itu ketika kita jatuh cinta, kita bermaksiat mengatasnamakan cinta (Syakir Daulay)
Islam telah mengatur bagaimana cara menyalurkan fitrah cinta sesuai syariat-Nya. Lalu, bagaimana jika cinta itu disalurkan melalui cara yang tidak sesuai syariat?
Penyaluran cinta yang sudah biasa terjadi pada anak muda saat ini, yaitu pacaran. Anak muda mana yang tidak pernah pacaran, pasti pernah, tapi gak semuanya. Aada juga kok yang dari lahir sampai saat ini gak pernah pacaran alias jomblo. Emang ada? ada nih Mimin😁.
Pacaran islami? Apakah Islam mengajarkannya? Tidak ada pacaran Islami. Sebab kalau sudah namanya pacaran pasti nanti akan ada yang namanya wa-wa an yang awalnya diawali dengan saling menanyakan "sedang apa", "sudah makan belum". Selanjutnya bisa dilanjutkan dengan wa-wa an yang mengandung hasrat.
Yang kutahu kalau sudah namanya pacaran pasti akan terjadi sekurang-kurangnya zina kecil, seperti bersentuhan tangan. Yang ku tahu disaat seorang laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim sedang bersama (berduaan) termasuk perbuatan yang tidak boleh dilakukan(haram).
Pacaran membuat seseorang akan lupa segalanya, yang dia ingat hanyalah doi doi dan doi. Dia lupa akan kewajiban sebagai seorang hamba, dan yang paling parah jika dia mengesampingkan Allah Sang Pencipta dan menomersatukan ciptaan-Nya. Dia lupa akan orang tuanya dan juga lupa bahwa dia punya hubungan terhadap sesama sebagai makhluk sosial. Pacaran membawa seseorang untuk selalu terjerumus dalam perbuatan maksiat.
"Lalu, bagaimana kita bisa menjemput jodoh? bagaimana kita bisa mengenali karakter seseorang? Bukankah dengan pacaran kita bisa saling kenal mengenal satu sama lain?"
Islam telah mengatur bagaimana penyaluran cinta yang sesuai syariat, bagaimana cara menjemput jodoh yang baik.
Menjemput jodoh yang diajarkan dalam islam adalah ta'aruf. Kata ta'aruf bukanlah kata yang asing didengar. Tapi, menurut sebagian orang, Ta'aruf dianggap suatu hal yang ditakutkan, dan tidak sedikit untuk tidak memilih jalan Ta'aruf ini.
Ta'aruf adalah proses yang dilakukan oleh dua orang yang ingin mengenal satu sama lain sebelum lanjut ke jenjang pernikahan.
Ta'aruf itu beda dengan pacaran. Ta'aruf syar'i selalu menggunakan perantara dalam melakukan prosesnya (tidak terhubung secara langsung), jadi tidak diperkenankan untuk berduaan. Di dalam ta'aruf, kita akan saling bertukar CV biodata untuk saling mengenal satu sama lain. Jika ta'aruf diterima, bisa jadi mereka belum bertemu, karna itu bisa dilanjutkan dengan nadzar.
Setelah ta'aruf barulah khitbah (lamaran) setelah itu nikah. Jarak lamaran ke pernikahan makin cepat makin baik, dan harus disegerakan.
Percaya, ta'aruf itu indah. Menjemput jodoh dengan cara yang baik dan sesuai syariat-Nya itu lebih menentramkan hati, dan tidak melanggar aturanNya.
Jadi, kalian pilih mana? Pacaran atau Ta'aruf? Percaya saja, kalau jodoh itu tidak akan kemana, kita berjodoh dengan siapa, udah ada Allah yang ngatur bahkan jauh sebelum kita ada di dunia. Cinta tahu kemana jalan pulang.
Artikel ini ditulis oleh :
@marthayhp_