Kita Bukanlah Siapa-Siapa, Tapi Semua Akan Berakhir Sama Saja
Sunday, 26 July 2020
Fauzan Daulay,
Ijo Tomat,
Motivasi,
Motivasi Dari Syakir Daulay,
Syakir Daulay,
Zikri Daulay
syakirdaulay.com - Bacalah pesanan ini dengan mata dan hati. Jahat Atau Baiknya Kita, shalat jangan ditinggal. Shalat bukan sebab kita baik, tapi Shalat sebab kerana perintah Allah. Shalat kita adalah lambang kehidupan kita. Shalat karena Allah menjanjikan Rahmat, kebahagiaan, keberkatan hidup & rezeki.
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam tidak kagum dengan pangkat dan kekayaan manusia. Jika tidak, sudah pasti gunung yang hendak ditukarkan kepada emas tidak ditolak oleh Baginda Nabi.
Orang yang rajin bekerja, senang kalau dapat bonus. Tapi kalau sudah mati, punya anak tak tinggal shalat itu bonus, punya anak yang pandai Al Quran itu bonus, sedekah masa hidup itu bonus, Ilmu yang bermanfaat yang diajarkan kepada orang lain itu bonus.
Baca juga : Tugas Utama Anak Berbakti Kepada Orang Tua
Sehebat mana pun kita, kita tetap akan mati. Sehina mana pun kita, kita tetap akan mati. Setakut apa pun kita dengan kematian, sudah pasti kita akan lalui. Seberani mana pun kita, tetap akan mati. Sayang bagaimana pun kita dengan kehidupan ini, tetap bakal kita tinggalkan.
Hakikat hidup di dunia Ini adalah kematian di akhirnya. Mati itu pasti. Sakaratul maut itu pasti. Alam barzakh itu pasti. Ingatlah mati. Renungkan saat sendirian.
Kita hanyalah mengharap Rahmat Allah Tuhan sekalian alam. Jangan berhenti berbuat kebaikan meski terkadang tidak dihargai . Yang tidak menyukaimu tidak perlu diberitahu kebaikan yang kamu lakukan. Dan yang membencimu tidak akan pernah percaya tentang kebaikan yang masih ada pada dirimu.
Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi tentang siapa yang mau berbuat baik dan selalu memperbaiki diri. Hari ini dan semalam adalah hari yang berbeda. Pintu taubat senantiasa terbuka untuk hamba-hambaNya.
Kita bukan siapa-siapa, tapi percayalah semua akan berakhir sama saja. Mari kita lihat apa yang dimaksud berakhir sama saja.
Saat usia 50 an, Cantik dan jelek sama saja (kulit sudah kendur, gincu dan bedak dan make up sudah tidak bisa mempercantik dirimu lagi, tetap nampak sudah tua).
Saat usia 60 an, Pendidikan tinggi dan pendidikan rendah, kedudukan tinggi dan kedudukan rendah, sama saja (tak ada lagi bos dan bawahan).
Saat usia 70 an, Rumah besar dan rumah kecil, sama saja (tulang sendi, lutut dan kakimu sudah mulai longgar, semakin sulit untuk bergerak. Sekarang kamu cuma perlu ruang kecil)
Saat usia 80 an, Tidur dan Bangun, sama saja (karena setelah bangun, kamu tetap tidak tahu apa yang akan kamu lakukan).
Punya uang dan tidak punya uang, sama saja (saat itu uangmu tak lagi bisa membeli steak yang enak lezat, gulai, rendang dan lain-lain karena tubuhmu tak lagi boleh banyak makanan, lidahmu sudah tak punya rasa dan kamu tak bisa lagi ke tempat di mana kamu boleh menghabiskan uangmu).
SAAT AJALMU TIBA, KAYA DAN MISKIN, SAMA SAJA.
Kamu hanya akan dibaluti kain kafan dan dimasukkan ke dalam tanah yang ukurannya sama saja, orang-orang akan menangisi kamu kemudian melupakanmu, karena mereka akan meneruskan kehidupan yang dipenuhi oleh persoalan hidup masing-masing.
Oleh karena itu, semasa hidup, jangan terlalu tinggi hati atas apa yang kita miliki, karena kita akan berakhir sama saja.
Jangan terlalu keras mencari duit sampai lupa amal ibadah bekal akhirat nanti, kerana pada akhirnya kamu tak memiliki apa-apa, kecuali amal kebaikan dan ibadah yang akan di bawa di akhir hidup.