Yuk Kita Jaga Lisan Dari Ghibah (Menggunjing)
Friday, 22 May 2020
Angel Lisandi,
Artikel Tamu,
Motivasi,
Motivasi Dari Syakir Daulay,
Syakir Daulay,
Zikri Daulay
Sifat ghibah ini bisa dilakukan oleh setiap orang, baik itu anak muda maupun orang yang usianya sudah tua sekalipun. Kita harus berhati-hati dengan sifat yang satu ini, karena sering kali menjerumuskan kita.
Menurut bahasa, ghibah artinya adalah menggunjing. Hal yang digunjing bisa perihal apa saja, seperti tentang jasmani, agama, kekayaan, sifatnya, akhlak dan masih banyak lagi yang lainya. Menggunjing bisa dilakukan secara langsung, terang terangan maupun dengan secara tidak langsung membicarakan aib pada diri seseorang baik yang nyata maupun tidak nyata.
Mirisnya melihat acara gosip di siaran tivi yang menjadi tontonan masyarakat. Banyak kalangan artis dan selebriti yang menjadi bahan hujatan, hingga menguak hal-hal yang sifatnya pribadi sekalipun. Padahal gosip yang disampaikan itu belum tentu benar atau salah. Yang benar adalah fakta dan yang salah kita sebut gosip.
Rasulullah pernah menerangkan maksud dari ghibah: “Apakah kalian mengetahui apa itu ghibah? Sahabat menjawab: Allah dan Rasul-Nya yang mengetahui itu. Rasul bersabda: engkau menyebut tentang saudaramu dengan apa yang ia benci. Sahabat bertanya: Jika pada dirinya benar apa yang aku katakan. Rasul menjawab: jika yang engkau sebutkan benar-benar ada pada dirinya, itulah ghibah, dan jika apa yang engkau sebutkan tidak ada pada dirinya itu adalah kedustaanmu atasnya.” (HR. Muslim).
Dan bila kita menyebarkan berita yang tidak benar, sama saja kita telah menyakiti banyak orang termasuk orang yang kita hujat akan kesal, marah dan tidak suka atas perbuatan kita dan itu menjadikan dosa buat kita. Sebagai sesama muslim tentu tak salah jika saling mengingatkan, meskipun setiap orang pasti memiliki pandangan yang berbeda beda.
Islam mengajarkan kita untuk tidak menyebutkan sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu. Apabila yang kita katakan itu sesuai dengan kenyataan, maka kita juga telah menghibahinya. Dan apabila yang kita sebutkan tidak benar, maka kita telah telah berdusta atasnya. Dan barang siapa yang ber ghibah sesungguhnya ia sedang memakan daging saudaranya sendiri. Adakah seseorang diantara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Jadi, mulai sekarang stop ghibah! Adapun cara agar kita terhindar dari sifat tersebut adalah :
1. Berteman dan bergaul dengan orang-orang yang baik.
2. Menjaga lisan dan hati agar lebih bisa mengontrol dari hal-hal yang dari hal hal yang bisa menimbulkan kenegatifan yang bisa berujung ghibah.
3. Selalu mengeluarkan perkataan yang mendatangkan kebaikan dan manfaat serta mencegah keburukan baik bagi dirinya maupun orang lain dan tidak mengeluarkan perkataan yang keji dan kotor serta tidak berkumpul bersama dengan orang-orang yang berkata keji dan kotor
4. Membiasakan berkata baik atau berdiam dari perkataan buruk
5. Selalu berbaik sangka serta berfikiran positif. Fikiran yang positif akan menimbulkan lisan-lisan yang baik.
6. Tidak berlebihan memuji dan mencela. Berlebihan memuji adalah bentuk dari riya dan mencari muka, demikian juga tidak berlebihan mencela karena mencela bentuk dari permusuhan dan balas dendam
7. Jauhi sifat iri dengki. ,
8. Hindari mencari cari kesalahan orang lain.
9. Hindari membicarakan berita yang kita tidak tau yang sebenar benarnya terjadi pada orang yang sedang kita bicarakan tersebut.
10.Jaga lisan dengan memperbanyak zikir kepada Allah
Insya Allah kalau kita selalu berusaha memperbaiki diri kita akan terhindar dari perbuatan dan sifat tercela tersebut dan selalu berdoa kepada Allah agar dihindarkan dari sifat yang dimurkai Allah, Insya Allah, Allah akan selalu menjaga kita.
Baca juga : Yuk Perbaiki Diri Kita, Jangan Nunggu Bersih
@selfiyuastuti