Aku, Hijabku dan Postinganku
Monday, 4 May 2020
Angel Lisandi,
Artikel Tamu,
Motivasi,
Motivasi Dari Syakir Daulay,
Syakir Daulay,
Zikri Daulay
syakirdaulay.com – Tentang Aku. Aku belumlah baik seperti yang kamu kira dan buruk seperti yang ada dipikiranmu. Tak layak untuk dipuji, tak pantas untuk dikagumi.
Aku bukan siapa-siapa di bumi Allah yang indah ini. Hanya makhluk biasa yang bergelar hamba, seorang pendosa dan calon mayat. Aku seorang yang mencoba untuk membenahkan diri, membersihkan jiwa yang penuh dengan noda ini.
Aku tak sebaik apa yang kamu duga dan tak baik juga kamu berburuk sangka. Aku memang bukan orang yang paling baik diantara orang baik, tetapi aku juga bukan orang yang paling buruk diantara orang yang buruk.
Baca juga : Kenapa Wanita Harus Berhijab
Terkadang kita memandang orang dengan satu sudut pandang. Beribu kebaikan yang telah dia lakukan bahkan tertutupi oleh satu kesalahan. Manusia itu tak ada yang sempurna. Hakikatnya hanya manusia biasa tempatnya khilaf dan salah. Jangan memandang orang dari satu sudut pandang. Telusuri dulu apa yang kita lihat.
Untukmu yang selalu memandangku buruk. semoga Allah mengampuniku Jika yang engkau katakan benar dan semoga Allah mengampunimu jika yang engkau katakan salah.
Tentang Hijabku
Hijabku bukan tanda aku sangat baik. Namun percayalah, aku hanya berusaha menjalankan kewajibanku sebagai wanita muslim.Panjang kerudung yang aku pakai, bukan berarti panjang pula tingkat kesabaranku. Aku sama seperti kalian, aku hanya manusia.
Baiknya pakaianku tidak sebaik akhlakku. Karena sungguh dalam hal ini, akupun perlu proses untuk memperbaikinya. Maka, jangan pernah menganggap aku lebih baik dari kalian hanya karena melihat postingan dan hijab yang kukenakan.
Namun sebelumnya, jangan pernah berfikir dengan berkata “percuma postingan agama, nasehatin orang lain, tapi diri sendirinya belum bener”. Tidak sahabatku, jika berbagi ilmu menunggu diri menjadi benar. Maka sampai kapan? Karena aku hanya manusia dan sudah kodratnya bahwa manusia tidak luput dari kesalahan.
Wahai kaum muslimah, bahwa antara hijab dan akhlak adalah dua hal yang berbeda, Berhijab adalah murni perintah Allah dan hukumnya wajib untuk wanita muslim yang telah baliq tanpa memandang akhlaknya baik atau buruk. Sedangkan Akhlak adalah budi pekerti yang bergantung pada kepribadian masing-masing.
Jika seorang wanita berhijab melakukan perbuatan dosa atau pelanggaran, itu bukan karena hijabnya, tapi karena akhlaknya. Yang berhijab belum tentu memiliki akhlak mulia, namun yg berakhlak mulia insya Allah adalah muslimah berhijab.
Dan sekali lagi jangan pernah berfikir dengan berkata “percuma berhijab, kalau hatinya belum baik. Kerudung aja dipanjangin tapi akhlaknya beda jauh dari kerudungnya”. Saudariku, sampai kapan berhijab menunggu hati baik? Menunggu akhlak baik? Bukankah manusia terus berbuat salah setiap detiknya, sering khilaf setiap harinya?
Lebih baik berhijab dulu, lalu perbaiki hati dan akhlak. Karena dengan berhijab, lambat laun hati dan akhlak akan berubah menjadi lebih baik jika kita ada keinginan untuk memperbaikinya
Tentang Postinganku
Mengapa dengan postinganku? Karena postinganku selalu berisi sepenggal kata dakwah didalamnya.
Postingan dakwah bukan berarti aku sangat pandai dalam urusan agama, karena sebenarnya ilmuku tidak sebanyak yang kalian kira. Aku hanya mencoba membagikan ilmu yang baru saja aku dapat.
Postingan agama bukan berarti tingkat ketaatanku sangat tinggi, karena sejatinya aku hanya seorang hamba yang tingkat keimanannya belum stabil.
Setiap seseorang yang memposting selalu ada 2 (dua) hal dalam dirinya. Yang pertama bahwa postingan itu merupakan cerminan akhlaq dalam dirinya. Yang kedua ia ingin berbagi kebaikan atau yang lainnya yang disampaikan melalui suatu media atau sekarang banyak yang menyampaikan postingannya melalui medsos.
Ada yang bilang : ”Postingannya tentang dakwah-dakwah, tapi akhlaknya masih kayak gelas pecah (berantakan).”
Juga ada yang bilang seperti: ”Sok alim kamu, perilaku masih kayak gitu aja udah berani ngepost tentang agama”.
Rasa seperti tersayat jika mendengar pernyataan seperti itu. Tapi apa daya saya hanya manusia biasa. Saya juga masih dalam tahap belajar. Saya masih dalam tahap memperbaiki diri.
Wajar setiap potingan kita ada yang suka dan ada yang tidak suka dengan menganggap kita sok tahu, sok pinter agama, atau yang lainnya. Mengetahui hal ini, sikap kita yang baik adalah diam dan mendoakan mereka agar Allah memberikan hidayah untuk mereka dan mendoakan diri sendiri agar Allah menguatkan hati kita untuk tetap Istiqamah di jalan Allah sambil terus memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Memang, terkadang terbetik dalam benak diri pribadi “diri sendiri saja banyak dosa dan maksiat.” Namun teringat perkataan ulama : ”Kalau menunggu suci tanpa dosa sama sekali, maka sungguh tidak akan ada orang yang ingin menyampaikan kebaikan dan berdakwah dengan cara apa yang dia bisa.
Baca juga : Gunakan HP Sebagai Ladang Amal Kebaikanmu
Orang yg ngeposting tentang agama itu belum tentu sempurna akhlaknya, Tapi mereka mau menebar benih kebaikan walaupun itu hanya sebesar biji zarrah. Jadi jangan langsung mengkritik orang yang ngepostnya tentang agama. Lebih baik yuk bareng-bareng tebar benih kebaikan untuk bekal di Akhirat.
Ibnu Hazm Rahimullah berkata : “Seandainya yang melarang dari dosa harus orang yang tidak terlepas dosa dan yang memerintahkan kebaikan harus orang yang sudah melakukan kebaikan semua, maka tidak ada lagi yang melarang dari keburukkan dan mengajak kebaikan kecuali Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam.
Baca juga : Aku Ini Pendosa Yang Ingin Berubah
Artikel ini ditulis oleh :
Rona Safreni