Sudahkah Kita Bersyukur Hari Ini?
Sunday, 22 March 2020
Angel Lisandi,
Ijo Tomat,
Motivasi,
Motivasi Dari Syakir Daulay,
Syakir Daulay,
Zikri Daulay
Makan bubur sum- um pake es batu.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
syakirdaulay.com - Sudahkah kita bersyukur hari ini? Yuk kita simak tips bersyukur ala Syakir Daulay. Hallo teman-teman dan netizen- etizen yang dirahmati oleh Allah SWT. Aamiin ya rabbal ‘alamin. Alhamdulillah kali ini kita kembali lagi dalam pembahasan artikel dari saya degan tema yang berbeda. Gak papa kita kembali lagi, asal nggak kembali sama mantan wkwkwk bisa aja lu Munaroh.
Oke dalam pembahasan artikel kedua dari saya ini, saya akan membahas sekaligus berbagi cerita pengalaman kepada teman-teman tentang “bersyukur”. Sebelumnya teman-teman sekalian sudah pada tahu belum apa itu “Bersyukur?” Menurut pandangan kalian bagaimana sih “bersyukur itu?” Nah untuk mengetahui bersyukur itu apa dan bagaimana mari kita simak penjelasan dari Syakir berikut …
Bismillah, bicara tentang bersyukur tidak lepas dari segi rupa. Syukur juga bisa berarti banyak ni teman-teman, misalnya seorang anak kecil saja bahkan bisa bersyukur ketika dikasih es krim atau permen, syukur karena libur sekolah, syukur karena datang tepat waktu ke sekolah biar nggak telat masuk ke dalam kelas, syukur kalau dosen nggak masuk kelas untuk belajar diperkuliahan hahaha ketahuan dari kebiasaan anak kampus ini, dan yang lebih parahnya lagi, syukurin lo ketahuan sama Guru BK loncat pager mau bolos sekolah! Hehehe.
Jadi teman-teman, syukur itu bukan cuman tentang sesuatu yang terucap. Karena biasanya rasa syukur diucapkan secara lisan dengan berterima kasih. Syukur harus dibarengi juga dengan perbuatan dan ketulusan hati. Misalnya bersyukur kepada Allah SWT, kita cuman perlu mengingat-Nya. Ketika kita bersyukur maka Allah SWT akan membalasnya dengan nikmat yang lebih banyak. Allah SWT, enggak minta yang macam-macam. Dia cuman mau kita luangkan waktu 5 menit aja di lima waktu shalat wajib.
Sebelum kita ke pembahasan yang lebih dalam lagi, saya akan bercerita kepada teman teman sekalian tentang pengalaman salah satu teman seperjuangan saya selama di SMA. Nah bermula dari kami sama-sama lulus SMA, lalu kami meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Kampus). Kami mendaftar ke Perguruan Tinggi tersebut melalui jalur SNMPTN, Alhamdulillah kami sama-sama lolos dalam jalur pendaftaran tersebut melalui nilai rapor beserta prestasi lainnya yang kami miliki selama di SMA.
Lalu apa permasalahannya sehingga lupa akan bersyukur? Teman seperjuangan saya ini lulus pada Perguruan Tinggi di pilihan kedual nya bukan di pilihan pertamal nya. Padahal dia ingin sekali masuk di Perguruan Tinggi pilihan pertamanya itu. Yaa … mungkin karena Perguruan Tinggi tersebut merupakan salah satu kampus yang paling populer di Indonesia kali ya. Makanya dia tetap bersikeras ingin bisa masuk dalam Perguruan Tinggi tersebut dengan cara apapun. Lalu saya mencoba untuk mendatanginya dan berbicara baik-baik dengannya. Siapa tahu dengan cara saya seperti ini, bisa memberikan pandangan/nasehat yang baik untuk dia kedepannya.
Lalu saya berkata kepadanya “Mengapa kamu bersedih ? Padahal kamu sudah lolos loh dalam seleksi SNMPTN di Perguruan Tinggi yang kamu inginkan. Apakah cuman karena kamu lulus Perguruan Tinggi di pilihan kedua bukan di pilihan pertama kamu jadi sedih dan kecewa? Gini deh, coba kamu fikirkan lagi baik-baik. Di luar sana aja banyak anak-anak yang lain pengen melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang mereka inginkan, tetapi mereka tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi setelah lulus dari tingkat SMA/SMK/MA".
"Kenapa? Salah satu penghambat mereka adalah karena faktor ekonomi dari keluarga mereka yang mungkin berkecukupan untuk makan sehari-hari. Sehingga anak tersebut harus bekerja membantu orang tuanya untuk bisa mencari uang dalam melanjutkan kuliah. Sedangkan kamu, sudah lulus SNMPTN tanpa tes lagi untuk melanjutkan pendidikan di salah satu Perguruan Tinggi yang kamu inginkan. Kurang apa lagi coba? Fikirkanlah lagi hal itu, seharusnya kamu lebih bersyukur atas apa yang telah kamu dapatkan ini. Mungkin Allah sudah memberikan rencana lain kepadamu tentang hal ini, karena Allah tahu sampai mana batas kemampuanmu dalam meraih apa yang ingin kamu capai selama ini"
"Dan mungkin ini adalah jalan yang terbaik dari Allah untuk kamu kedepannya. Dan sesuatu yang kita paksakan atas kehendak kita sendiri itu nggak akan pernah baik hasilnya, pasti akan menimbulkan suatu kekecewaan bagi diri kita sendiri. Cobalah mulai sekarang kita belajar bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Karena Rezeki, Jodoh, dan Maut sekalipun telah diatur oleh Allah SWT untuk kita".
"Segala sesuatu nikmat yang kita dapatkan, itu datangnya darimana dan dari siapa? Siapa lagi kalau bukan Allah SWT yang telah memberikan nikmat ini kepada kita. Allah itu baik banget sama kita, buktinya Allah SWT itu lagi Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada hamba-hambanya. Hanya saja kita yang kurang bersyukur kepadaNya atas nikmat yang telah kita dapatkan ini. “Jika Allah SWT itu baik seperti apa yang telah kamu katakan, lalu apa yang harus saya lakukan agar bisa mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT?” “tanyanya lagi kepada saya”.
Nah setelah dari pertanyaan itu yang dia berikan kepada saya, saya sempat menonton salah satu Konten Youtube dari Syakir Daulay mengenai #MIKIR 9 - ALLAH ITU BAIK BANGET. Lalu saya mencoba menjelaskan kepada dia melalui cara pandang Syakir dalam konten Youtube tersebut. Dalam videonya tersebut menjelaskan bahwa “Allah itu baik banget, ada nggak sih yang lebih baik dari Allah SWT? Nggak ada kan?.
Coba kita bayangin aja jangankan jauh-jauh, banyak orang tuh bersyukur kepada Allah cuman kalau lagi dapet duit banyak aja dan hartanya lagi banyak. Padahal coba kita lihat Allah itu baik banget sama kita. Dengan begitu banyaknya kesalahan dan dosa kita, dengan begitu seringnya kita mengecewakan Allah SWT. Allah masih izinkan kita buat Bernafas.
Allah masih izinkan kita buat hidup. Bayangin aja kita ini dari tadi nafas, Allah pernah minta bayar enggak? Allah kasih nafas buat kita itu gratiss, Allah kasih 24 jam Gratiss. Masa kita enggak mau ngasih waktu kita kepada Allah? Gimana bisa kita enggak punya waktu kepada Allah, Padahal Allah yang memberikan kita waktu. Allah yang kasih kita waktu 24 jam, tetapi 5 menit saja buat Allah kita enggak bisa. Seketika Allah panggil kita melalui Lafadz Adzan, dan kita pura - pura enggak dengar.
Tapi Allah SWT lihat, gimana baiknya Allah SWT. Allah masih positive thinking kepada kita, ketika ada hambanya berbuat dosa. Allah bilang kepada Malaikat “Nanti dulu”. Mungkin bentar lagi dia tobat, kamu lihat nih. Allah tunggu nanti dia akan tobat, mungkin besok. Allah itu menunggu kita untuk tobat".
Bayangin walaupun terkadang kita, kita pura-pura enggak kenal ketika Adzan memanggil kita. Allah memanggil kita, kita enggak pernah jawab. Allah masih baik sama kita, Tujuan nya apa ? Allah berharap, Allah masih memberikan nafas buat hamba nya. Allah itu berharap, Nafas yang Allah kasih ketika itu bisa membuat dia bertaubat dan menjadi lebih baik dihadapan Allah SWT.
“Nikmat Tuhan Mana lagi yang Kamu Dustakan ?”
Allah berikan kita 24 jam, ngumpul bareng sama teman aja berapa jam? Masa buat shalat 5 menit aja kita enggak bisa. Allah ini baik, dan ketika kita membalas Allah dengan baik. Maka Allah akan lebih baik kepada kita. Bayangin kalau kita bikin senang orang tua kita. Apa yang dikasih sama orang tua kita ? Apapun yang kita minta dikasih. Begitu juga kalau kita bikin senang Allah SWT, maka apapun yang kita minta akan Allah kasih, kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Setelah saya menjelaskan semua nya kepada teman saya ini dari berbagai sisi pandang seorang Syakir Daulay lewat Bukunya “IJO TOMAT" (Ikatan Jomblo Terhormat) dan salah satu dari Konten Youtubenya. Alhamdulillah teman saya telah memahami dengan baik bagaimana Allah itu baik sekali dalam memberikan ampunan serta nikmat kepada hamba-hambanya.
Dan akhirnya teman saya telah ikhlas untuk menerima apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuknya. Dan dia akan belajar untuk bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepadanya, dan akan menjalankan segala Perintah dan Menjauhi segala larangan-Nya.
“Banyak banyak bersyukur gaes. Jangan kebanyakan mengeluh. Bersyukur sama apa yang kita udah miliki. Banyak orang enggak memiliki apa yang kalian miliki.
Oleh karena itu teman-teman “IJOFI” (Ikatan Jomblo Fisabilillah) asekk … , bagi saya bersyukur itu suatu hal yang mudah teman-teman, yaitu dengan kita mengingat semua kebaikan Allah SWT. Dan meluangkan waktu kita untuk berterima kasih melalui Shalat. Jangan sampai kita mau menunggu sampai terbaring di rumah sakit terus bayar puluhan juta untuk bisa dapat oksigen, padahal sehari-hari kita bisa sebebasnya hirup itu Gratis.
Jangan sampai kita mau cuman karena lagi senang-senangnya ngumpul bareng dan ngobrol sama teman terus enggan untuk bersujud kepadaNya. Jangan sampai kita mau menunggu sampai raga ini terlalu renta seolah olah sudah enggak ada waktu lagi buat bersyukur. Kita nggak mau Allah SWT mencabut satu per satu nikmat yang Dia beri, baru kita mulai sadar harus mengucapkan syukur atas segala pemberianNya.
Bahwa kita sebagai umat manusia lebih mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT yaitu berupa suatu rezeki. Baik itu rezeki berupa uang, harta dan benda, maupun nafas kita. Janganlah kita memanfaatkan rezeki itu dengan melakukan perbuatan dosa. Sesungguhnya rezeki itu tidak disandingkan dengan perbuatan dosa.
Oleh sebab itu teman-teman, rezeki itu bisa terhalang karena suatu perbuatan dosa yang kita lakukan selama di dunia yaitu tidak mensyukuri suatu nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Nah mulai dari sekarang, yukk kita sama-sama senangin Allah SWT, kita baik kepada Allah SWT, yang senantiasa baik kepada kita.
Sebelum saya mengakhiri ini, saya mau berpesan kepada teman teman sekalian agar kita tidak lupa untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT atas segala limpahan nikmat dan rahmatnya yang sudah diberikan kepada kita. Baik itu merupakan suatu hal yang kecil maupun hal yang besar. Disini saya hanya menjadi seorang perantara dari kisah pengalaman teman saya yang telah saya ceritakan kepada teman-teman sekalian.
Saya bukanlah manusia yang sempurna, yang memiliki kesempurnaan itu hanyalah Allah SWT. Dan selebihnya saya serahkan dan kembalikan semuanya sama Allah. Semoga dari artikel saya hari ini bisa memberikan manfaat serta motivasi kepada teman-teman untuk selalu bersyukur kepadaNya. Mohon maaf jika ada kesalahan dari saya, baik itu dari segi perkataan maupun perbuatan dalam penulisan artikel ini.
Seperti biasa sebelum saya mengakhiri artikel ini, kita pantun dulu dong.
Pergi ke pasar menjual rambutan
Pasar dibuka pagi senin
Sampai jumpa teman-teman
Semoga bertemu di kesempatan lain
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Baca juga : Pentingnya Bershalawat Menurut Syakir Daulay
Minggu, 22 Maret 2020
Penulis :
Muszalifah Balqis