Motivasi dari Syakir Daulay Idoilah Seseorang Yang Bisa Membawamu Kepada Kebaikan
MOTIVASI DARI SYAKIR DAULAY #8
syakirdaulay.com - Alhamdulillah balik lagi kita, kali ini kita mau ngebahas yang agak unik yaitu tentang fenomena Kids zaman now. Biasanya banyak nih zaman sekarang yang ngidolain (cinta, rasa suka) seseorang. Boleh enggak sih kita ngidolain seseorang?
Nah temen-temen yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Selama cinta itu enggak membuat kita lupa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, selama cinta itu enggak membawa kita kepada sesuatu yang haram, ya sah-sah saja. Akan tetapi kalau cinta ini sampai membuat kita lupa dan melebihi cinta kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, ini yang salah.
Mencintai Rasulullah saja enggak boleh lupa sama Allah. Bagaimana bisa kita mencintai manusia, sampai kita lupa sama Allah. Nah ini yang enggak boleh. Banyak kita kadang-kadang ngidolain seseorang, yang Allah bilang enggak boleh malah kita bilang boleh gara-gara kita ngikutin idola kita atau siapa yang yang kita idola-idolakan.
Misalnya Allah bilang ini enggak boleh pakai baju bolong-bolong atau enggak boleh pakai baju yang tidak menutup aurat, tapi kita anggap itu boleh-boleh aja. Karena apa? Karena kita cinta kepada idola kita. Bukankah lebih baik kita mencintai sesuatu yang memang bisa membawa kita kepada hal yang lebih baik?
Lebih patut kita mengidolai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang mana nanti, supaya kita senantiasa diampuni oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dan nanti di hari kiamat, Rasulullah akan memberi syafa'at kepada kita, akan mencari-cari umatnya, akan mencari-cari kita. Untuk apa, untuk diberikan syafaatnya supaya umatnya enggak masuk ke dalam neraka.
Coba kita tanyakan diri kita masing-masing, cinta pada idola kita apakah membawa kita "condong ke hal yang lebih buruk atau yang lebih baik?" Apakah karena kita mengikuti segala kegiatan idola kita, ngajinya kita jadi kurang - shalatnya kita entar-entaran mulu? Berarti apa? Kita tidak mengutamakan Allah, kita lebih penting nonton acara idola kita dari pada ngaji dan shalat, benar enggak? Mari kita kurang-kurangin sebisa mungkin jika selama ini akibat mengidolakan seseorang telah condong membawa diri kita ke hal yang buruk atau tidak baik seperti contoh di atas.
Makanya yuk kita mencintai apa yang Allah cintai sehingga Allah mencintai kita
Baca juga : Tak Perlu Galau dan Bersedih Lagi
syakirdaulay.com - Alhamdulillah balik lagi kita, kali ini kita mau ngebahas yang agak unik yaitu tentang fenomena Kids zaman now. Biasanya banyak nih zaman sekarang yang ngidolain (cinta, rasa suka) seseorang. Boleh enggak sih kita ngidolain seseorang?
Nah temen-temen yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Selama cinta itu enggak membuat kita lupa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, selama cinta itu enggak membawa kita kepada sesuatu yang haram, ya sah-sah saja. Akan tetapi kalau cinta ini sampai membuat kita lupa dan melebihi cinta kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, ini yang salah.
Mencintai Rasulullah saja enggak boleh lupa sama Allah. Bagaimana bisa kita mencintai manusia, sampai kita lupa sama Allah. Nah ini yang enggak boleh. Banyak kita kadang-kadang ngidolain seseorang, yang Allah bilang enggak boleh malah kita bilang boleh gara-gara kita ngikutin idola kita atau siapa yang yang kita idola-idolakan.
Misalnya Allah bilang ini enggak boleh pakai baju bolong-bolong atau enggak boleh pakai baju yang tidak menutup aurat, tapi kita anggap itu boleh-boleh aja. Karena apa? Karena kita cinta kepada idola kita. Bukankah lebih baik kita mencintai sesuatu yang memang bisa membawa kita kepada hal yang lebih baik?
Lebih patut kita mengidolai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang mana nanti, supaya kita senantiasa diampuni oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dan nanti di hari kiamat, Rasulullah akan memberi syafa'at kepada kita, akan mencari-cari umatnya, akan mencari-cari kita. Untuk apa, untuk diberikan syafaatnya supaya umatnya enggak masuk ke dalam neraka.
Coba kita tanyakan diri kita masing-masing, cinta pada idola kita apakah membawa kita "condong ke hal yang lebih buruk atau yang lebih baik?" Apakah karena kita mengikuti segala kegiatan idola kita, ngajinya kita jadi kurang - shalatnya kita entar-entaran mulu? Berarti apa? Kita tidak mengutamakan Allah, kita lebih penting nonton acara idola kita dari pada ngaji dan shalat, benar enggak? Mari kita kurang-kurangin sebisa mungkin jika selama ini akibat mengidolakan seseorang telah condong membawa diri kita ke hal yang buruk atau tidak baik seperti contoh di atas.
Makanya yuk kita mencintai apa yang Allah cintai sehingga Allah mencintai kita
Baca juga : Tak Perlu Galau dan Bersedih Lagi