Motivasi Dari Syakir Daulay Dosa Menghalangi Rezeki
MOTIVASI DARI SYAKIR DAULAY #17
syakirdaulay.com - Buat teman-teman yang masih Ijo Istiqlal, Ikatan Jomblo Istiqomah sampai halal. Kali ini kita mau ngomongin Insya Allah tentang apa sih yang menghalangi seseorang dari rezeki. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang mencegah seorang hamba dari rezekinya adalah perbuatan dosa yang diperbuat olehnya (Hadits Riwayat Ahmad)
Bayangin, coba kita pikirin, berapa banyak diantara kita yang setiap harinya mencari rezeki, pergi pagi pulang sore sampai-sampai dia melupakan Allah yang memberikan rezeki. Dan akhirnya apa? Rezekinya enggak bertahan lama. Mungkin sekalinya dapet langsung habis, bayar cicilan segala macam habis. Enggak ada keberkahan dalam rezekinya.
Teman-teman yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Rezeki ini adalah Rahmat dari Allah dan rezeki itu bukan cuma berbentuk duang, bukan cuma berbentuk emas dan segala macam, tapi rezeki itu dia juga berbentuk nafas.
Allah bilang : Lainsyakartum tsumma laa aziidannakum walain kafartum inna 'adzaabii lasyadiid. Kalau kamu bersyukur akan aku tambahkan nikmatku kepadamu, tapi kalau kamu enggak bersyukur sungguh azabku sangat pedih. Dan rezeki itu teman-teman rahmat dari Allah, ketika Allah pengen nurunin rezeki, pengen nurunin rahmatnya Allah ke dalam diri kita, ternyata dalam diri kita banyak dosa.
Dan ingat Rahmat Allah enggak bakal bersama, enggak bakal bersanding dengan yang kotor kotor, dengan yang dosa-dosa. Jadi usahain ketika kita bangun pagi, kita langsung ingat Allah, kita shalat subuh, apalagi shalat subuhnya ke masjid. Allah jamin siapa yang shalat subuh ke masjid, Allah akan cukupkan kehidupannya untuk sehari itu.
Makanya yuk sama-sama kita istimewakan Allah sehingga Allah mengistimewakan kita di dunia dan akhirat. Jalan-jalan ke warteg barokah nggak lupa baca majalah, kalau mau rezekinya barokah Jangan pernah lupa kepada Allah.
Ok semuanya semoga kita terus jadi lebih baik
Baca juga : Motivasi Dari Syakir Daulay Manakah Yang Lebih Penting Antara Ibadah dan Kerja